Selasa, 08 Mei 2012

Masa Laluku dan Masa Lalumu

"kamu akan menjadi ayah yang sabar bagi anak-anakku dan aku ibu yang posesif untuk anak-anakku dan untukmu, suamiku kelak"  

   Pagi itu kita meminum teh bersama di teras belakang rumahku. Sudah beberapa hari itu aku sangat merindukanmu yang begitu, datang setiap pagi dan menemaniku menyambut pagi sebelum kita sama-sama berangkat ke kantor. Aku suka kamu yang seperti ini. Kalimat itu yang selalu terngiang setiap pagi jika bersamamu.
   Namun hari ini berbeda, ketika aku tak sengaja membaca smsmu. Sungguh aku tak bermaksud ingin mengganngu privasimu, tapi hp mu berbunyi sedari tadi. Bunyi sms yang tak hanya sekali. Betapa kagetnya aku ketika membaca sms itu dengan nama "Mela" Bagaimana bisa masa lalumu itu menghubungimu tak hanya sekali dan kau tak pernah berkata apa-apa padaku, Doni. Aku yang pura-pura tak tahu terus mengembang senyum. Namun entah kenapa, tak lama aku menangis dan menceritakan semua. 
   Kau memelukku erat, sambil menenangkan dan memeberikan penjelasan atas semuanya. Aku tak pernah memintamu untuk menghapus kenangan kalian, karena pasti kamu juga punya masa yang indah bersamaku. Kamu tak pernah menuntutku menyangkut masa lalu, aku pun begitu. Tapi caramu, yang aku tak suka. Tak bisakah jujur karena aku pasti akan memperbolehkannya.
    Aku yang tenang kembali mengingat, bahwa kepercayaan, komunikasi, serta komitmen yang terpenting dalam hubungan. Kini kamu masih bersamaku, bukankah tak sulit bagiku menjamahmu. Sedangkan masa laluku dan masa lalumu tak akan pernah kita coba tuh menjamahnya, karena kini hati ini hanya untuk kita.
   Kata-katamu yang menennangkan aku, membuat aku tau kelak kamu akan menjadi ayah yang sabar bagi anak-anakku dan aku ibu yang posesif untuk anak-anakku dan untukmu, suamiku kelak.

Masa Laluku dan Masa Lalumu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar