Rabu, 05 Desember 2012

Apakah pasangan anda termasuk di dalamnya?

Kali ini saya akan mencoba berbagi sedikit pengalaman saya serta orang-orang terdekat saya yang menjalin hubungan dengan seseorang dan kandas di tengah jalan karena orang ketiga. Berikut beberapa tanda pasangan yang mulai tidak jujur alias selingkuh:

1. BANYAK ALASAN
2. DILARANG MEMINJAM GADGET PASANGAN
3. ENGGAN PASANG DP, AVA, ATAU PP BERDUA
4. PANDAI BERSILAT LIDAH
5. SERING BERKATA "KAN ITU DIA BUKAN AKU"
6. BERKATA BUALAN "MEREKA HANYA IRI DENGAN KITA"
7. MELARANG GO PUBLIC
8. MEMPERLAKUKAN SAMA SEPERTI KE WANITA LAIN (Contoh: memberi voicenote atau sebutan dan lagu yang sama ke lawan jenis lainnya)
9. MELARANG KERAS UPLOAD FOTO BERDUA DAN MEMBERI TANDA SI PASANGAN
10. BERALASAN LUPA PASSWORD SOCNET


Diatas adalah beberapa contoh tanda-tanda yang saya rangum dari beberapa sumber. Pasangan anda meunjukkan tanda-tanda di atas? coba selidiki dan bicarakan baik-baik apa alasannya. Semoga tidak ada orang ketiga di dalam hubungan anda.

Untukmu Sang Pujaan

Untukmu sang pujaan,

Kita menikam cinta dalam bidikan yang begitu singkat
Memanahnya dalam degupan jantung yang memacu kencang
Memacunya dalam seruan kebahagiaan
Menggariskan takdir
Menggriskan janji
Menggariskan mimpi dan mengikatnya erat dan kencang

Kita tak digariskan untuk berlari
Kita tak digariskan untuk berhenti memahami
Kita digariskan utuk mengerti, tak ada yang salah semestinya disini

Dengarkan aku, dan detak jantung ini yang terus memacu
Menyulam rindu
Mengsut saat tak jumpa seri wajahmu
Mengulur saat kau peluk erat aku dalam dekap kesabaranmu

Setiap samar rindu kamu ucap
Ragu cinta mulai terasa
Namun, setiap aku jauh memandangmu
Melihatmu dalam sisi yag satu
Aku melihat tangan yang mendekapku saat rindu meminta
Bahu yang setia menyediakan senderannya
Dan bibir yang mengecup kening ketika otak menginginkan memorinya

Padamu pujaan hati,
Jika cinta kau rasa mulai sirna, ingatlah betapa kita berjuang
Menghancurkan dinding pembeda
Dan tetap setia mendekap satu hati tanpa ada lainnya

Yogyakarta, 5 Desember 2012


Selasa, 06 November 2012

Kejam Ya Dunia Maya?

Bagaimana rasa menjadi pemegang kunci pada sebuah peti besar berisi harta karun didalamnya? Mungkin itu yang sedang dirasakan Bianca sekarang. Bukan harta karun dalam arti sebenarnya, namun harus ikut menyimpan kebohongan rapat-rapat dari seorang masa lalu. Tak ada yang berkaitan denganku, pikir Bianca. Menyimpannya dan hanya menjadi penonton saja sudah membuatnya geram. Kadang berpikir untuk memberikan kunci ini pada pemiliknya, namun terlalu sakit bagi sang wanita lainnya tentunya.

Bianca tak pernah berpikir untuk memberikan apa yang diketahuinya pada salah satu wanita. Baginya, Tuhan punya caranya memberi kunci itu secara yang tak terduga. Di satu sisi Bianca melihat sang masa lalu bersama wanita barunya, dan di sisi lain wanita yang sudah lama diketahui Bianca juga mengaku sebagai pacar masa lalunya itu. Bianca memutar otak. Berusaha memberi kode-kode terselubung agar salah satu dari dua wanita itu menyadari, bahwa ada yang tidak beres dari kebohongan lelaki mereka. Yah, tapi cinta itu buta, kode dia lempar, malah sindiran yang didapat. Bianca kesal, namun Bianca cukup sabar untuk terus melempar kode-kode agar sang gadis sadar.

Bianca kembali mencerna. Pikirannya kembali ke masa lalu. Dimana dia berada pada salah satu wanita itu. Tersenyum. Oh inikah yang ditertawakan teman-teman masa lalunya kala itu. Ketika berulangkali Bianca diberi peringatan bahwa dia diduakan. Atau sekedar memberi tahu bahwa gadis itu bukanlah sekedar mantan. Bianca tersenyum, kali ini terlihat bahwa Bianca cukup menyadari bahwa dia hanya tak ingin salah satu gadis mengalami hal yang sama. 

Bagaimana bisa dengan klasiknya dia mengucap kata-kata dusta. Sama seperti saat bersamanya dulu? Password lupa? Bukan dia yang memasang foto? Atau bukan dia yang mengirim mention mesra? atau sekedar dia tak menanggapi? hah! Klasik! pikir Bianca

Dia tak pernah berkomplot dengan sang masa lalu untuk menyimpan sepenggal rahasianya. Tapi, janjinya pada masa lalu untuk tak menjawab apapun jika gadis lainnya bertanya soalnya dan wanita lainnyalah yang membuatnya diam. Bianca menyadari, tak ada urusannya di dalam permainan ini. Bianca tau bahwa semua yang didapat gadis itu, adalah hasil perbuatannya di masa lalu. Namun Bainca sadar, tak ada dendam, toh Bianca tak salah membuang lelaki yang salah untuk wanita yang salah. Cukup menonton dan tersenyum.

Bianca kembali tersenyum, betapa sangat gamblang nama akun wanita yang sering berbalas-balasan di twitter dengan sang mantan. Sangat jelas pula, nama belakang akun wanita itu. Hey gadis! Buka matamu! Lelaki seperti apa yang sudah lama kamu tunggu, tidak sayangkah dengan lelah hatimu?

Bianca tak banyak bicara. Sambil menjadi penonton setia, dari permainan dua wanita satu pria. Bianca tak pernah mentertawakan, ia hanya sesekali menyayangkan, betapa cinta tak membuat seseorang membuka mata.


Kejam ya dunia maya, Sambung Bianca



Senin, 05 November 2012

Surat Cinta, Pertama

Halo sayang,
Pagi ini aku membaca surat isengmu sambil menyedu teh hangatku. Kamu berhasil membuat mataku berkaca-kaca dan tak terasa meneteskan air mata. Aku meragukanmu yang baru melakukannya untuk pertama kali, gaya menulismu sangat manis. hehehe

Terimakasih untuk suratmu esok ini. entah aku menyebutnya pengakuan terselubungmu atau sekedar gombalanmu. Namun bagiku, menjalani kisah ini adalah kelegaan yang luar biasa. Jatuh dan terluka di masa lalu, dan padamu aku kembali percaya bahwa cinta yang tulus adalah ada. 

Tetaplah sabar dan berusaha kita bersama. Yang aku butuhkan adalah setia dan ketulusanmu bersamaku. Jalani apa yang ada, dan biarkan hati kita saling menjaga. Biarkan alam yang memberi kejutannya. Kita ikuti alur permainan ini.

Tetaplah hadirkan keceriaan, tetaplah berikan pundakmu untuk sekedar rebahkan lelah, tetaplah berikan kesabaran hanya untuk sekedar dengarkan rengekan manjaku, tetaplah bertahan hingga kita memang benar-benar tak mampu bertahan.

Aku yang membawamu dalam doa malamku, ingin memberimu apa yang aku punya, ketulusan. Tetaplah disini, berdiri melindungi dan menggenggam tanganku kemanapun kamu membawaku pergi.


Untukmu pujaan hati 

Minggu, 04 November 2012

Ketika beda adalah cinta



Kita pergi untuk berjanji dan akan mengukir kisah sampai nanti


Aku mengalunkan lembut ayat-ayat Al-quran dalam setiap keheningan doaku pada-Nya. Mengalirkan air mata dalam setiap pintaku pada-Nya. Tak ada yang aku pinta, selain keikhlasan dalam setiap jejak langkah baruku, kamu. Setiap tanganmu mendekap hangat rosariomu, meminta dalam ucap doamu. Membaca dalam hati dengan ketenanganmu. Aku tak pernah terpikir kamulah pilihan hati. Sampai pada akhirnya, kamu yang datang..........

Sesekali terpikir untuk hanya sekedar menemanimu untuk ibadah minggu. Menunggumu beberapa jam untuk waktu intimu pada-Nya. Melihatmu dalam balutan baju formalmu dan membawa serta al-kitabmu. Tak banyak pintaku selain, jalani bersama meski aku tau pasti akan berat untuk kisah ini. Tak ada yang tau pasti apa yang ada dalam jejak ini. Mengenalmu, tertawa bersamamu, bahkan menjadi pilihanmu. Tuhan ajaib ya, apa ini cinta? 

Manis. Ya tingkahmu sangat manis. Alunan suaramu dalam sepenggal lirik lagu rindu, berputar-putar dalam otakku hingga berhari-hari. Atau hanya sekedar menuruti rengkanku untuk pergi mendengarkan suara ombak siang itu . Atau coklat yang kamu berikan tepat di pukul 12 siang? hahhaha

Kita adalah sepenggal asa. Yang tercipata dalam 2 dunia, dua yang berbeda. Namun kita tercipta dalam sajak hati yang tau kemana harus berlabuh. Sepenggal nada yang bergerak berirama. Kamu dengan rapal doamu, aku dengan alunan ayat suciku. Kita dalah sepasang hati, yang sedang menjalani, bahwa kisah ini berawal dari saling menghargai. Ada kah yang salah sayang?

Aku mengucap lembut suara dzikir dalam tasbihku. Kamu mengucap pelan doa bersama rosariomu. Tak ada yang asing kecuali aku dan kamu menggenggam hati dalam satu janji. Bahwa keyakinan adalah kehendak Tuhan, dan cinta yang memilih jalan. Ukirlah kisah selama kita bisa, berusaha, dan saling mencinta. Apapun kita nantinya, kisah indahlah yang ingin kita ceritakan. Lakumdinukumwaliadin. Agamaku agamaku, agamamu agamamu. 

Aku masih ingin mengantarmu dalam doa-doaku. Jangan lupa ceritakan bagaimana kita satu dalam kehendak-Nya. Bagaimana kita akan berusaha dalam kisah yang indah, nantinya :)


                                                                                                       Salam manisku, untukmu



Minggu, 30 September 2012

Terakhir dan berakhir

Sudah lama tak mencium aroma tinta. Sudah lama tak merindukan sebuah tulisan mesra di dalam sebuah pesan singkat. Beberapa waktu telah dihabiskan hati ini untuk menahan pilu. Berjuang dala kegelisahan, mendoakan dalan setiap helaan nafas lima waktu, bahkan membawa nama masa lalu dalam permohonan manisku dalam doa malamku. semua telah usai. Bahkan hati ini enggan sekedar mengingat namanya lagi. Lelah dan membiarkannya berfikir siapa yang akan dipilihnya untuk sekedar mengingatkannya solat jumat untuk menambah ketampanannya? hahhaha

Tak akan ada yang terhapus dalam ingatan. Semua adalah kenangan. Semakin membenci semakin mengingat. Semakin memaafkan, semakin melupakan. Tak banyak yang dapat terucap kecuali terimakasih untuk setiap waktu berharga dalam memberiku senyuman, tangisan, amarah dan kecemburuan. Bagiku, pernah mencintaimu dan dapat melupakanmu adalah hal terberat dan terlega yang dapat aku usahakan hingga  beberapa bulan lalu. 

Kita adalah sepenggal kisah, yang bertemu dalam waktu yang salah. Yang tak pernah surut untuk saling mendoakan. Atau sekedar memberi ucapan selamat untuk sebuah keberhasilan. Yang tak tersambung kembali dan tak akan memberi celah meski hanya untuk melempar rindu. Kita adalah janji yang terlalu enggan untuk ditepati. Kita adalah sepasang sayap yang tak pernah ditakdirkan untuk terbang bersama, karena kita adalah masa lalu dari sebuah kisah pilu. Berjuang sendirian teramat berat. Dan sampai saat melupakan dan menghapusmu adalah titik kemenangan yang membuang waktuku cukup lama.

Semua telah usai. Hanya edelwis dan si boneka yang masih tersimpan rapi. Selain itu, telah aku biarkan pergi dan hinggap di kenangan yang tak ingin terjamah.

Bahagiaku satu, dapat mengikhlaskanmu tanpa ada tangis yang menyertai kepergianmumu.


Salam manis dariku,  masa lalumu



Senin, 02 Juli 2012

Sepenggal nada dalam irama yang berbeda

Mereka bilang aku sedang kecewa
Mereka bilang aku sedang lelah mencinta
Dan aku bilang aku sedang mati rasa


Tak ada yang tau pasti tentang hati, termasuk aku. Tak ada yang tau pasti soal takdir, termasuk kamu. Dan tak ada yang tau pasti apa itu cinta, kecuali Tuhan. Sudut ruang kosong ini terisi  dengan nama yang terukir jelas dengan namamu. Tak ada yang lain ketika itu, bahkan mungkin hingga saat ini.  Aku sedang lelah dan  berhenti berjalan lagi. Bukan akan selamanya begini, namun aku sedang tak ingin mengukir nama yang lain dalam waktu dekat ini. 

Berulang kali aku dikecewakan, dipermainkan, 
tapi tak ada alasan buatku untuk mempermainkan. 
Begitu juga semestinya dirimu bukan?

  
Aku berhenti mengukir melodi. Aku sedang mengikuti irama yang Tuhan sebut perjalanan. Aku sedang lelah berpikir keras soal kehidupan, masa depan, bahkan soal takdir yang ingin Tuhan berikan. Aku sedang lelah bernapas dengan napas yang begitu terengah gembira atau terisak dalam tangis ku sendiri. Aku sedang ingin mengikuti apa yang Tuhan beri tanpa menuntut apapun itu, kecuali kesehatan untuk mama dan papa. Bahkan jika Tuhan memberi ku umur sesingkat kamu erat memelukku, tak masalah. Setidaknya aku pernah bahagia di dalamnya. 

Berbicara soal kematian, terkadang berpikir keras soal bagaimana dan kapan kematian menghamapiri. Bagaimana aku saat itu? Sudahkan aku temukan kamu dalam hidupku? Namun, ada yang berbeda soal kematian dalam presepsiku, aku hanya takut saat semua di ambil, kamu tak akan pernah tahu dan belum terukir jelas dalam jalan hidupku. 

Siang ini matahari memancarkan teriknya. Entah sedang melupakan amarahnya karena kita yang selalu mengeluh saat hujan maupun kemarau berkepanjangan. Bukan, matahari hanya sedang membisikkan bahwa saat terik memancarkan di siang hari, aku dapat melihat bintang bergemerlapan di malam kemudian. Indah bukan? Ya semestinya begitu

Aku masih disini, sudut yang sama d engan keadaan yang berbeda. Semoga aku masih disini saat kamu menyadari aku tak akan pergi. Entah aku sendiri tak memahami


Sepenggal nada dalam irama yang berbeda






Rabu, 13 Juni 2012

Tuhan, apa itu cahaya?

Tuhan, apa itu cahaya?

Memasuki celah labirin yang tak pernah terlihat ujungnya memanglah sangat berat. Saya berusaha berjalan maju dan belum menemukan jalan terang pengiring rindu. Ada kalanya saya berputar-putar dalam lorong yang sama atau terkadang saya memasuki jalan baru yang sungguh asing bagi saya. Tak ada yang mau berjalan jauh dan harus menemukan kenyataan, berada di tempat yang sama. Siapa yang berani mengatakan saya tak pernah mau berjalan ke depan? SAYA SELALU BERUSAHA BERJALAN KE DEPAN TANPA MENENGOK KE BELAKANG !! Tapi apa? ketika labirin ini serasa semu, saya lagi-lagi menengok ke belakang dan lagi dan lagi. Pernah saya tersenyum dan mengangkat asa baru ketika ada setitik cahaya diujung labirin, tapi pada kenyataannya cahaya itu adalah API yang membakar saya.

Apa yang mau saya cari? Pernah lelah menjadi sosok yang setia? Ya saya sempat merasakannya. Pernah merasa ingin mempermainkan cinta? Ya saya sempat merasakannya setelah API membakar saya. Namun lagi dan lagi air memadamkannya. Setiap setan berbicara bahwa labirin ini tak akan pernah ada jalan keluarnya, malaikat selalu berkata bahwa akan ada cahaya yang menghampirimu dan membawamu dari labirin yang kau anggap semu. Terkadang lelah memang berjalan dalam labirin ini dan tak pernah menemukan  sebuah cahaya.

Hanya tertawa dan merasa iba? Saya tak butuh hal semacam itu. Saya masih sanggup berdiri. Tak pernah merasakan jadi saya, tak pernah . Saya tak butuh sebuah solusi yang unjung-ujungnya hanya ingin memindahkan saya pada labirin baru. Yang saya butuhkan, mendoakan saya mendapat cahaya nyata di ujung labirin ini.

Saya selalu tersenyum ketika ada KALIAN lampu dalam kegelapan. Mengapa saya sebut kalian adalah lampu? Kalian yang selalu merasakan sedih saya, sakit saya, dan kalian yang berusaha membawa saya dalam kegembiraan nyata. Dalam sekat labirin ini, kalian memeberi cahaya agar saya dapat melihat sebuah cahaya di ujung labirin. Apa yang saya cari lagi?? Ya saya memiliki KALIAN, tapi ada sisi kosong yang harus terisi sebelum saya merajut sebuah mimpi. 

Entahlah, sampai kapan saya akan ada dalam labirin yang melelahkan ini. Ingin secepatnya saya temukan jalan keluar. Ya saya lelah dengan semuanya, lelah dan sangat lelah. Bolehkah saya sejenak istirahat dan tertidur di sini? Hingga suatu hari nanti saya terbangun dan menemukan saya makhluk terakhir yang masih hidup disini?

Senin, 11 Juni 2012

Inilah Caraku

Ada yang berbeda dari aku atau kamu
Ada yang tak sama antar kita sekarang
Ada yang menggeliat pergi
Ada yang tak mampu dipertahankan lagi

Aku bermimpi soal kembali
Kamu bermimpi soal tetap pergi
Tak akan ada jalan temu disini
Baik aku atau kamu, mungkin tak akan kembali

Sadari atau tidak, aku dan dia memang berbed
Namun, kinipun aku masih paham betul
Soal dia yang masih tak bisa digeser oleh siapapun
Termasuk aku baik dulu maupun sekarang

Tidak, aku tak akan berharap lagi soal kembali
Meski aku tau betul hati ini tak begitu
Namun, aku yang aku sadar adalah soal jarak
Jarak hatimu dan hatiku

Hanya soal waktu aku pergi
Aku hanya ingin melihat kamu memilih jalanmu
Karena aku tau aku tak akan jadi pilihan hatimu
Setelah kamu tentukan semua, aku tak akan ada
Aku benar-benar akan pergi
Ya begitulah caraku menyayangimu
Melihatmu bahagia dari kejauhan
Mudah bukan jadi aku? Mudah dan sebenarnya tak pernah mudah....




Rabu, 06 Juni 2012

Surat klasik untuk, sang surya


Hari ini aku menemukanmu dalam sekat malam yang tak terjamah. Jika jendela terbuka, aku dapat menemukanmu dalam kesunyian yang tak tersorot kamera. Bulan memancarkan keindahan malam, bintang bertaburan menghiasi malam dan ada secuil pengharapan dari sisa perjuangan. Hari ini aku membaca kembali memori yang tak pernah ada dalam benakmu, mungkin.

Suatu sore aku sempat memutar kembali lagu-lagu kita dulu. Ada setetes air mata yang tiba-tiba membasahi pipi. Hanya setetes, tenang hanya setetes. Dalam memori yang mulai aku tengok kembali, ada sepenggal kata yang tak bisa aku ungkapkan. Aku membaca kembali memori hp ku kala itu. Kutemukan chat kita dulu, ya dulu yang masih tersimpan disana. Tetesan air mata kembali ada, ya tetesan kedua. Lalu aku beranikan membuka satu persatu foto kita masa itu. Kali ini tetesan bukan tetesan air mata ketiga yang ada, namun aku tak henti-hentinya meneteskan air mata, hingga aku tak dapat berapa tetes air mata yang keluar.

Semua bukan soal kenangan, namun soal perasaan yang sempat aku usahankan kubur begitu dalam, dan kembali setelah aku sadar bahwa aku memang masih belum mampu menghapusmu. Butuh waktu kataku dan tak mungkin lagi, mungkin pikirmu. Tenang, setiap aku menyadari hal ini, aku hanya akan melihatmu dari sini. Mendorongmu agar dapat melangkah maju agar suatu hari akan kita kenakan toga kebanggaan bersamaan. Jelas bibirku berdusta ketika berkata melihatmu bahagia dengan lainnya, namun sadarilah aku tak akan pernah menuntutmu untuk kembali. Carilah bahagiamu dan aku akan melihat bahagiaku disitu. 

Malam tak pernah menghapuskan segalanya, Surya. Beberapa bulan silam kita masih merangkai mimpi dan cerita. Kini semua telah berbeda. Kala aku dapat mengulang semua kembali, yakini aku tak akan melepasmu lagi. Sadarku akan cinta yang tak sempurna. Ada senyumku dibalik pagi aku menyapamu, meski aku tau bagimu aku tak berarti. Saat kau ingin sebuah dorongan datanglah padaku, saat kau dapatkan kebahagiaan cukup ceritakan padaku, aku pasti akan memberi senyum ku untuk bahagiamu. 


Senyumku untukmu, Surya

Jumat, 01 Juni 2012

datang dan kembalilah pulang


Kapan kamu akan pulang? Mentari selalu datang di pagi hari, aku suka pagi karenamu malam. Datang dan kembalilah pulang...


Aku memandangmu dari kejauhan. Titik dimana aku tak bisa menyentuhmu hanya mampu tersenyum padamu. Aku suka pagi, dimana aku dapat menemukan pengharapanmu.  Aku dapat bernafas dengan udara segar dan menemukanmu merindukan ku disana. Celah-celah rindu menggeliat dan melihat ada aku disini. menunggu wajahmu berpaling dariku.

 Aku benci malam, dimana aromamu masuk dalam pikiran. Keluar tanpa permisi, aku merindukanmu tanpa kau tau. Kamu tak akan pernah memahami bagaimana aku menahan rindu, menahan rasa yang memanggil dan meminta kamu mengerti. Ada yang berbeda kini, kamu tak akan tau siapa subjek dalam pikiranku, karena aku mulai pintar menyembunyikannya dalam sela-sela statusku dan dirimu. Aku mulai bisa menutupi api cemburu yang masuk hingga ubun-ubun. Aku tak mau kamu tau, karena bagiku aku kamu tak perlu tau. Rasa ini tak enak, aku benci merasakannya lagi. Tapi kenyataannya aku cemburu, ya cemburu. Semestinya aku memahami, betapa kamu tak akan berada dalam pelukanku lagi, percuma aku memiliki cemburu yang datang tanpa permisi, nyatanya aku tak mampu ungkapankan ini padamu. Aku juga tak mengerti mengapa tak mudah katakan aku masih memiliki api cemburu dan menyayangimu seperti dirinya kala itu. Ya, aku merindumu, memangggilmu setiap malam dalam pikiran. Kapan kamu akan pulang? Mentari selalu datang di pagi hari, aku suka pagi karenamu malam. Datang dan kembalilah pulang.

Kamis, 31 Mei 2012

Sayap yang Hilang

Aku berlari ke arah langit menunjukan cahaya
Aku berjalan mengikuti jalan yang ada di depan mata
Aku berusaha tak memalingkan wajah ke belakang

Saat jalan bercabang aku temukan, aku terhenti
Sekali lagi sayap patah ini tak mau membawaku
Tak memberiku pilihan kemana aku harus meraih
Lagi dan lagi aku terhempas jauh ke belakang
Aku melihatmu, melihat sosok pemilik sayapku dulu

Jantung ini lagi dan lagi berdegup kencang
Aku mencium aroma manismu lagi
Saat aku melangkah sedikit demi sedikit
Aku mulai terhalang tembok yang besar
Aku sulit menghancurkannya
Kulihat matamu mencari seseorang disana
Kau sedang mencari pemilik sayap untuk melengkapi dirimu
Aku mengetuk dengan kerasnya
Namun, kau tak pernah melihat ke arahku sedikitpun
Aku ingin hancurkan tembok besar ini
Ya, sekarang kalau bisa

Namun, aku melihatnya
Melihat sosok lain dalam terangnya cahaya
Memberikan sebelah sayapnya untukmu
Dan aku hanya terdiam
Aku duduk lama dan masih tak berdaya menghancurkan tembok besar ini

Aku hanya meminta, sedikit saja hancurkan tembok ini
Lihat aku sosok yang masih setia menanti
Aku tak akan berkata padamu, apapapun
Agar kau lihat semua di dalam mataku
Aku masih menyimpan sayap ini, hingga sekarang
Dan entah sampai kapan
Aku pun tak pernah mengerti
Sampai kapan

Sayap yang Hilang







Selasa, 29 Mei 2012

Surat Kecil Untukmu


Aku memandanginya dari sudut kantin sekolah. Sesekali aku menunduk sembari membalas bbm, sesekali aku mengarahkan tatapanku padanya. Ada yang berbeda darinya. Hari ini dia nampak begitu bahagia. Siapa dia? Dia adalah mantan kekasihku. Aku pernah memilikinya selama hampir 2 tahun lamanya. Sampai pada akhirnya aku kehilangan dia untuk selamanya.

Aku tersenyum sembari konsentrasi membalas bbm-bbmku. Aku tak pernah benci pada siapapun masa laluku kecuali padanya dulu. Dialah yang membuatku menggebu soal cinta, membakarku dengan api cemburu, dan dia pergi saat cintaku sedang pada puncaknya. Dia juga lah satu-satunya mantan yang pernah aku kenalkan kepada kedua orang tuaku. Tapi pada kenyataannya, sekarang aku tak bisa membawanya lagi ke rumahku. Keadaan sudah berbeda, dia bukan lagi milikku dan aku juga sudah tak bisa lagi memilikinya.

Aku rebahkan badanku ke tempat tidur. Lelah sekali aku hari ini. Tugas sekolah yang menumpuk dan juga masalah yang datang silih berganti. Aku sudah putuskan untuk tidak mencampuri urusan apapaun kecuali masalahku sendiri. Karena semakin aku ingin membantu, ternyata masalah itu malah menyeretku. Lelah sekal aku hari ini. Ku nyalakan laptop dan mulai memainkan lagu-lagu di dalam playlist yang sudah siap aku dengarkan. Volume maksimal, pintu kamar di tutup, dan aku memejamkan mata. 

Satu hari aku pernah berlari, aku pernah mencari, dan pada kenyataannya aku tak pernah dapat berhenti. Hingga suatu hari aku tersandung dan aku tak bisa berdiri lagi

Sekelebat aku mengingat kembali tulisanku dalam buku diaryku. Aku beregegas mengambil dan membaca kembali satu persatu lembar yang ada. Bulan Januari, februari, Maret, April, Mei dan berhenti di Juni. Aku mulai meteskan air mata. Aku mula terisak-isak dan pada akhirnya aku menghentikan membaca dan menempelkan mukaku dalam bantal. Aku menangis dan masih tak berhenti. Lima bulan sudah berlalu, dan aku masih begini. Padahal aku tau kami sudah memiliki jalan yang berbeda. Ya aku sudah punya Dewo dan dia punya gadis cantik itu. 

Aku ambil beberpaa fotoku dan dia dalam laci lemariku. Entah sudah berapa lama aku menyimpannya. Aku rasa sudah lama aku tak ingin melihatnya namun sayang untuk membuangnya. Aku ambil beberapa barang pemberiannya, foto-fotonya serta diaryku. Aku masukkan dalam kotak dan aku tulisakan sebuah surat kecil di dalamnya.

" Dear kamu mantanku, aku sangat menyayangimu, dulu. Aku tak bisa lupakanmu, dulu. Dan aku akan melepaskanmu, sekarang. Aku tak akan masuk dalam ruang hatimu, lagi. Aku akan menutup semuanya dan melihatmu pergi. Aku menangis karenamu, tapi aku tau aku tersenyum karenanya. Kamupun begitu bukan? Semoga kamu bahagia ya. Aku juga akan cari bahagiaku disini. Selamat tinggal kenangan.... Aku yang dulu pernah mencintaimu, Rosa"

Aku mengubur kotak itu di belakang rumah. Aku tak akan menghapus kenangan, tapi aku hanya tak ingin terkenang.  Aku hapus air mata yang sembari tadi menetes. Terdengar suara ketukan pinti sedari tadi. Sambil tersenyum aku membuka pintu dan memberikan pelukan pada Dewo yang sudah sembari tadi menungguku di teras depan rumah. Aku mencium aroma manis ini pada Dewo. Aku tersenyum hari ini, bagaimana denganmu di sana?


Surat kecil untukmu




Senin, 28 Mei 2012

Kamu dan Edelwis



Tuhanlah yang menggariskan semua, menentukan jalan kita dan menentukan siapa yang akan menggenggam tangan kita. dan edelwis sebagai saksinya. 



"Kalo kamu kerja nanti, kamu harus punya skype" 
"Untuk apa sayang? bukankah telpon sudah cukup?" ujarnya santai
"Aku pasti bakal kangen setengah mati kalo LDR gitu" timpalku dengan nada manja
"iyaaa sayang, besok aku bikin deh"
"Kan pasti kamu kerja duluan, jadi aku bakal ditinggal di sini"
"Aminnnn. Iya aku besok bakal bikin kok" ucapnya dengan nada lembut sambil memelukku

Aku masih tak percaya sosok ini sekarang dengan erat menggenggam tanganku. Mengecup pipiku serta memelukku dengan begitu hangat. Badannya yang kurus cukup lebar untuk memelukku dari belakang. Sesekali kecupan mendarat di pipiku "Yank apaan sih, nyium pipi terus" kataku tersipu malu. "Nggak boleh? aku suka pipi tembemmu". Walaupun ejekannya soal pipi tembemku selalu mendarat di telingaku, tapi aku tak marah karena bagiku itu tanda cintanya padaku.

Tak ada yang lebih indah dari yang Tuhan berikan saat ini. Aku begitu mencintainya dan aku rasa dia juga merasakan hal yang sama. Aku tak pernah main-main soal hati, bagiku mencintai hanya pada satu hati. Ya, aku setia padanya dan tak aku pedulikan selain dia. Aku selalu bercerita soal siapa yang mengirim pesan singkat untukku atau sesekali mengirim bbm padaku. Komitmen aku dengannya yang membuat semua aku rasa mudah untuk melewati penghalang di depan kami.

Aku begitu senang membawanya pada lingkungan pergaulanku. Mengenalkan pada teman-temanku bahwa dia pacarku. Aku suka caranya masuk dalam lingkunganku. Mama, kakak serta teman-temanku yang welcome padanya. Tidak ada masalah soal restu. Saat usiaku menginjak 20 tahun dia berikan bunga edelwis yang menjadi lambang sebuah cinta abadi. Semoga seperti mitosnya, bunga ini akan membawaku dan dia dalam cinta yang abadi. 

Aku merasakan kebahagiaan yang luar biasa padanya. Aku suka caranya mendewasakan aku. Aku suka caranya memberi pengertian kecil padaku. Aku juga suka caranya memanjakan aku. Bagiku saat itu tak ada yang lenih indah selain senyum dan tawa manjanya. 

Aku tak pernah sedikitpun ingin tau soal masa lalunya, pada awalnya. Aku mencintai dia sekarang bukan dia yang dulu. Tapi bagaimana bisa saat sosok lainnya muncul dalam hubungan ini. Aku terluka karena satu sosok ini.

"Aku dihubungi mantanmu"
"Dia bilang apa?" ujarnya tegas padaku
"Kamu masih menghubunginya dan menyayanginya" kataku dengan hati yang berusaha tegar
"Aku udah gak sayang dia, yank. Sumpah demi Allah!!!" suaranya meninggi
"Tapi, dia terlihat berkata benar. Dia memintaku juga untuk mendampingimu. Bagaimana bisa dia setegar itu kalo dia berbohong?"
"aku kenal dia bertahun-tahun tak mungkin dia begitu. Dia masih beluk rela aku punya pacar" nadanya memelan dan berusaha meyakinkanku
"Aku gak percaya. Aku telpon dia sekarang"

Beberapa menit aku sempat berbincang dengan gadis ini. Dia tak mau ikut berbicara dengan gasis ini, tapi ntahlah kenapa dia menghindari untuk bicara saat itu. Tak terdengar gadis ini berdusta. Dia berucap sumpah demi Allah berulang kali. Aku yang berusaha tegar berbicara melalui telpon saat itu, hanya mampu melontarkan pertanyaan tanpa menyanggahnya sama sekali. Saat itu aku tau, gadis ini jujur.

"Aku bingung yank"
"Bingung kenapa?' matanya lembab dan berusaha memperhalus ucapnya
"aku bingung siapa yang benar dan siapa yang salah" aku mulai menahan tangisku saat itu
"Kalo kamu emang percaya dia silakan, yang jelas aku sayang dan nyaman sama kamu"
"Aku bingung. Apa salahku padanya, sampai aku dibuatnya begini?"
"Aku gak tau. kamu harusnya tanya sama dia" ucapnya dengan tegas
"Aku pulang yank" 
" Terus kita gimana?"
"Terserah kamu. Aku ngikut kamu"
"aku mau kita lanjut, kamu?"
"Okelah aku percaya kamu" uajrkau sambil lidahku yang bergetar menahan tangisku yanga akhirnya pecah juga saat itu

Aku masih memberinya kesempatan karena aku tau semua tak benar. Aku percaya padanya lebih dari sebelumnya. Ya saat itu begitu, saat itu. Hingga suatu ketika gadis itu menghubungiku lebih dari sebelumnya. Kata-kata yang terlontar darinya, foto-foto yang di tunjukkannya padaku waktu itu membuatku terluka. Bagaimana bisa dia yang seorang wanita melakukan hal seperti ini padaku yang notabene juga seorang wanita?

Waktu berjalan begitu saja. Aku yang mulai terbiasa dengan perlakuan gadis itu sudah tak ambil pusing karenanya. pekerjaan yang menumpuk di kampus membuatku lelah dan tak pernah memikirkan hal yang tak penting soal gadis itu dan pacarku dulu. Aku percaya, bahwa saat aku mencoba bertahan, aku pasti bisa membuatnya jatu cinta padaku seperti pada gadis itu, dulu. 

Beberapa bulan kemudian, dia pergi ke Lombok untuk liburan bersama teman-temannya. Aku tak bisa ikut karena aku sedang sibuk dengan proyek peluncuran novelku. Saat-saat tertentu, dia memberi kabar sedang apa dan diaman dia berada. Mengirimi aku foto-fotonya yang membuatku iri maksimal. Hingga satu hari kemudian  tiba-tiba  hpku bunyi dan sebuah mms dengan sebuah foto dan pesan di dalamnya aku terima "Halo wanita cantik. Aku lagi sama pacarmu nih, liburan di Lombok dengan pacarmu menyenangkan sekali :)" Seakan aku tak bisa berkata lagi, foto gadis itu dengan pacarku. Bagimana bisa dia lakukan ini padaku?

Hari iti juga aku meminta penjelasan panjang lebar soal  semuanya. Seperti biasa dia menyanggah. Setelah aku utarakan semuanya pada akhirnya, kamu ada dalam posisi memanas dan akhirnya dia mengakhiri hubungan kami saat itu juga.

"Aku lelah dengan semuanya. Kamu gak pernah percaya sama aku. Labih baik, kita sampai disini" ucapnya sambil menutup telpon setelahnya

Aku menangis saat itu juga, tapi aku tak bisa meyakinkannya untuk tetap disini, di sampingku. Ya aku kehilangan dia. Mungkin untuk selamanya.

Hari demi hari aku lalui dengan sangat berat. Seperti kehilangan sebuah sayap, aku berjalan tak seimbang. Aku bahkan tak tau jalan mana yang harus terus aku ikuti dan aku tempuh ke depan nanti. Beberapa sosok mengisi hari-hari, namun lagi-lagi aku tak dapatkan sosok yang mampu menggantikannya. Beberpaa bulan aku tak pernah menghubunginya lagi. Kami kehilangan kontak. Meski dalam kota yang sama, kami tak satu kampus. Berjumpa dengannya pun pasti hanya akan menjadi sebuah kebetulan.

Untuk waktu yang lama aku tak merasakannya lagi. Ciuman serta pelukan hangat darinya. Entah sampai kapan aku tak bisa melupakan betapa hangat peluknya serta aroma parfumnya yang manis.

Malam itu aku menikmati indahnya Pantai Kuta, Bali. Aku memejamkan mata dan berharap suatu hari nanti akan aku temukan jalan yang sama dengannya lagi. Meski di sudut ruang yang berbeda kami sekarang berada, aku berharap di jalan yang sama kami akan berjumpa. Aku menghirup dalam-dalam udara segar saat  itu dan membuka mata dengan perlahan. Aku ingat betapa Tuhan sudah membuatku senang beberapa hari di Bali. Begitu puas menikmati indahnya udara malam itu, aku bergegas menuju hotel. Saat sedang menikmati kelap kelip indahnya lamou jalan di sudut kota Bali, aku meihat sosok yang tak asing. Rambutnya yang ikal dan behel yang melingkar digiginya. Aku kenal sosok itu, dia Adam  ya lelaki yang beberapa bulan lalu membuatku tak mampu melupakannya . Muncul keraguan untukku menyapa saat itu dan akhirnya aku mengurungkan niat untuk tersenyum padanya dan membiarkannya asik  dengan temannya. Namun, saat sedang berjalan beberapa langkah ada suara yang memanggilku "Genduttttttttttt" 

Pernah dengar mitos soal bunga edelwis? Yang merupakan bunga abadi? Dan konon cinta seseorang akan abadi apabila pasangannya menghadiahkan bunga tersebut. Entah sebuah mitos atau bukan, yang jelas aku sangan menyukai bunga edelwis. Antara percaya atau tidak,setelah berpacaran kurang lebih 2 tahun kini aku sedang mempersiapkan pesta pertunanganku dengan Adam. Dua bulan lalu, Adam melamarku tepat saat usiaku 22 tahun. Kami memang belum membicarakan soal pernikahan, kami sepakat bertunangan terlebih untuk kemudian membiacarakan kelanjutan hubungan kami 2-3 tahun yang akan datang. Percaya dan tidak percaya dengan mitos edelwis, aku percaya Tuhanlah yang menggariskan semua, menentukan jalan kita dan menentukan siapa yang akan menggenggam tangan kita. dan edelwis sebagai saksinya. 



Kamu dan Edelwis :))






Selasa, 22 Mei 2012

Bagiku adalah kamu :))

Saya juga tidak tau, kenapa lagi-lagi saya banyak menulis kamu sebagai subjeknya. Mungkin, karena belakangan ini saya mengunjungi dan banyak melakukan hal seperti saat bersamamu, tanpa sengaja terlintas beberapa kenangan tentang kamu dan lagi-lagi saya banyak membandingkan seseorang dengan sosokmu.

Saat aku mengetuk malu hatimu dulu
Segala kurangku sempat menjadi musuhku
Kamu, yang sejak lama aku kagumi
Yang tak pernah akan terlintas akan sempat aku  miliki


Semua berjalan begitu saja
Kamu datang dengan kebaikanmu padaku
Yang mungkin kau lakukan sama kepada yang lain
Tapi bagiku, seperti kau membuka buku yang telah lama tertutup dariku


Bagaimana bisa kau merasakan aroma cinta yang khas darimu
Selalu ada alasan untuk ke kampus
Kamu....


Sesaat memang aku miliki hatimu
Sesaat memang aku hanya dapat lakukan semampuku
Kamu benar aku  mungkin yang memang tak bisa memahami
Pada akhirnya, aku melepaskanmu
Aku jatuh sungguh jatuh
Kehilangan kamu yang beberapa waktu  selalu mengisi hatiku
Bagaimana bisa aku serapuh itu?
Padahal aku telah siap kehilangan kamu sebelumnya


Belum ada sosok sepertimu
Yang dapat mengetuk hatiku tanpa permisi
Membuat rindu berapi-api
Kangen band? Yolanda?
Bagiku tak mudah mengatakan itu saat ini
Pernah hati ini mencari sosok lain 
dan pada akhirnya, pikiran ini kembali padamu
Ya, tak ada yang seberani dirimu
Tak takut hantu, tak gentar menghadapi kerasnya papaku


Apapun yang terjadi saat itu
Entah kau bagi kopimu denganku dan dengannya
Bagiku sekarang, hidup terus berjalan
Kamu terus mencari untuk mengisi harimu
Dan aku lebih baik menepikan hati
Hingga suatu hari aku temukan pembuka kunci ini
Yang membuat jantung ini berdegup kencang seperti saat bersamamu


Namun, karenamu aku banyak belajar
Soal sebuah komitmen dan kepercayaan
Dan dari kamu aku berusaha
Menjadi yang lebih baik
Agar tak membuat sesorang lelah
Seperti lelahmu menghadapiku , dulu


Bagiku adalah kamu :))

Minggu, 20 Mei 2012


Aku pernah merasakan benar-benar jatuh cinta
Pernah benar-benar merasakan gejolak yang menggila
Debaran dan rasa ingin selalu berjumpa
Amarah yang meluap
Cemburu yang berlebih
Serta luka yang membuatku tertatih
Ya pada satu orang yang sama

Bagiku, tak mudah menyembunyikan rindu yang datang tak tentu
Terkadang datang hari ini, seminggu lagi, atau bahkan tak sama sekali
Sesekali mengelak dan berkata aku benci
Tapi mulut dan hati tak pernah sejalan mengucapnya
Karena pada kenyataannya ada rasa mendalam yang masih tertinggal

Sesekali mata ini ingin mengelak dari pandangan
Hati ini ingin berhenti merasakan
Dan jari ini ingin berhenti mengetik rindu dalam pesan singkatku
Tapi, bagaimana bisa aku begitu
Nyatanya, aku rindu sungguh rindu

Aku suka caramu tertawa dengan banyolanku
Caramu mengejek kekuranganku
Caramu memanggilku dengan sebutan itu
Dan aku suka caramu memberi pelukan hangat kala itu

Kini aku hanya menuliskan lewat blog ku
Hanya mampu memandangmu jauh dari pandanganmu
Memelukmu lewat rinduku
Mendengarkan suaramu lewat ceritamu
Membaca tawamu lewat pesan singkatmu

Dan mencintaimu dengan cara yang berbeda

Karena yang aku tau, kau telah temukan cinta yang baru

Entah berapa orang yang akan berkata betapa bodohnya aku
Namun suatu hari aku masih ingin
Aku yang menjadi isi dari ceritamu
Seperti sekarang saat kau bercerita padaku
Tentang hari-harimu dengan dia yang baru
Dan apabila sekarang kita memiliki jalan cabang yang berbeda
Semoga akan ada satu jalan yang sama, suatu hari nanti
Ya, suatu hari nanti


Atas nama rinduku yang mengetuk tanpa permisi

Selasa, 15 Mei 2012

Surat cinta untukmu, suamiku

Suamiku tersayang,

Pesan singkatmu untuk hari ini, suamiku. Aku tak pernah lupa. Seteguk cinta yang kau tawarkan dan secangkir rindu yang selalu kau berikan. Aku menulis ini dengan penuh rinduku, aku mencintaimu dengan segenap jiwaku. Tirai-tirai kehidupan menuggu kita. Aku dan kamu, tidak bukan, tapi kita . Tak mudah menghapus rindu ini sayang. Kita memang berjauhan, kamu yang gigih bekerja dan aku disini masih sibuk dengan urusan pekerjaanku. Aku dan kamu memang sibuk dengan pekerjaan yang berbeda, kantor yang berbeda, namu sejimpit rindu yang sama. Aku suka saat kamu sesesakali menyebut namaku dengan panggilan sayangmu. Aku tak bisa berkata dengan leluasa betapa aku merindukanmu, tapi kau memang tau betapa aku cinta padamu. Sayang, aku tunngu kamu sebulan lagi. Melepas rindu di pundakmu, aku rindu, rindu kamu suamiku.


Surat cinta untukmu, suamiku
"Sekilas aku nampak tak peduli, sekilas aku nampak sekeras sifatmu. Mengingatkanmu hanya untuk sekedar makan dulu dan bebas makan itu dengan caraku. Mengingatkan makan dan meminta melupakan pekerjaan seabrekmu. Melihatmu yang setiap jari harus minum obat yang sama sebelum dan sesudah makan. Memakan kentang pengganti nasi, dan tak bisa bebas memakan ini itu. Aku memang terkesan tak peduli tapi aku sungguh tak ingin dirimu begitu. Berjalan tak selincah dulu. Pendengaran serta ingatan yang mulai berkurang. Tapi, tegas, disiplin serta kasihmu tak pernah berkurang dan  masih sama. Papa, kelak aku ingin papa tetap sehat dan aku dapat mepersembahkan kesuksesanku dan mempekenalkan mereka, suami serta anak-anakku " :)


Kasih yang tak terbatas untukmu, papa 
Aku merindukan ruang yang sama, lokasi yang sama, dan kenangan yang sama. Dimana aku pernah membagi setiap tawa, amarah, bahkan sedihku disana. Tempat dimana aku bisa bercerita semuanya denganmu. Dimana aku melihatmu sesekali terlelap tertidur atau bahkan aku yang sesekali bersandar manja padamu. Masih teringat jelas bagaimana rapinya kamarmu. Kotornya dapurmu. Aku hapal betul senyummu ketika memakan masakan buatanku, ya spagethi kesukaanmu. Jelas aku masih mengingatmu, setiap detail tentangmu, kecuali tentangnya, masa lalumu saat itu. 

Sepenggal Tentangmu
"Selalu bernafas dengan irama yang sama. Mengecupku dengan penuh cinta. Membawaku dalam setiap tangis serta pengharapannya. Aku mencintaimu dengan segenap hatiku. Aku memelukmu dalam setaip doaku. Aku butuh dirimu melebihi dari yang aku tau. Dihembusan nafasku selalu terasa kasihmu. Dikala Tuhan membisikan kata cinta, dirimu lah yang terucap untuk aku sayangi sepenuh hati. Aku mencintaimu lebih dari yang dari diriku sendiri, mama" :)

Aku yang mencintaimu dengan segenap hatiku 

Selamat Pagi Masa Depanku

"Pergilah sayang, ku tak ingin kau ada disini. Pergilah pergilah pergilah mau apalagi. Kau telah tega merusak di kala ku setia. Pergilah pergilah jangan kau kembali........"

Pagi ini, matahari mengetuk tidur nyenyakku. Aku yang sedari malam tadi masih tak percaya apa yang terjadi padaku. Semua serasa mimpi. Aku masih sangat berharap itu hanya mimpi. Saat aku membaca kembali pesan singkatmu, aku terasadar bahwa semalam tadi adalah kenyataan pahit bagiku.

Kubuka jendela kamar dan merasakan aroma pagi dikala pukul 5 pagi. Aroma yang sangat aku suka, dan merasakan betapa dinginnya pagi ini. Kulihat sekeliling dan mencari-cari sosokmu yang seringkali menyapaku di kala subuh. Namun, mulai hari ini aku tau aku tak akan pernah menemukanmu lagi.

Antara sedih dan bahagia kala aku membuka mata pagi ini. Aku lelah menangis itu alasanku bahagia, tapi aku sangat mencintaimu, itu alasan aku terluka. Komitmen yang kita bina selama 5 tahun lamanya, terpatahkan dengan begitu mudahnya. Janjimu untuk mengikat cincin di jari maniskupun hanya tinggalah janji. Hubungan yang terjalin semenjak aku memulai kuliah, harus berakhir di kala aku mendapat gelar sarjanaku. 

Tak mudah menghapus sosokmu sayang, aku suka semua tentangmu senyummu, amarahmu, kebohonganmu, kejujuranmu dan aku suka aroma tubuhmu saat kau lelah berlatih basket seperti biasa. Aku rindu kala menemanimu bermain basket, aku rindu suara beratmu kala menelponku di pagi buta hanya untuk sekedar membangunkanku, aku rindu saat percaya meski kau berulang kali berdusta, aku rindu semua tentangmu. Bodoh ya aku? Masih mencintaimu dengan segala sikap burukmu.

Pagi ini lagu raisa menemaniku, aku tersenyum kecut. Berulangkali aku mencoba mencerna bagian liriknya "Pergilah sayang, ku tak ingin kau ada disini. Pergilah pergilah pergilah mau apalagi. Kau telah tega merusak di kala ku setia. Pergilah pergilah jangan kau kembali........" Ya, aku tak ingin kau kembali. Aku tak sebodoh itu sayang, untuk yang terakhir kalinya aku mudah kau bodohi. Aku tak akan lagi percaya dirimu seperti satu, dua, tiga, empat tahun lalu. Aku yang mencintai dan membencimu dengan cara yang sama. 

Kau hancurkan segala rasa setiaku, hanya dengan sikap egoismu untuk mendapat cinta yang lebih dariku. Kamu alasanku mencintai dan alasan aku membenci. Pada akhirnya aku menyerah pada rasa kecewaku. Aku mengakhiri komitmen kita lebih dengan perasaan legla cintaku masih tak cukup untukmu. Aku tak habis pikir, mengapa setiaku dan cintaku masih tak cukup bagimu. Ya, aku melepasmu untuk cinta barumu. 

Kuhempaskan tubuh ini ke sofa. Melupakan semua dan bersiap untuk menyambut hari-hari bahagia tanpamu, pendusta. Aku mencintai setiap kenangan kita, namun membenci setiap tetes kebohonganmu di masa laluku. Ku baca koran pagi ini dan melupakan segala persoalan tentangmu. Ku teguk secangkir teh manis kesukaanku dan tak lupa berucap dalam hati selamat pagi masa depanku.

Selamat pagi masa depanku

Senin, 14 Mei 2012


"Semua mampu mematahkan logika, kecuali hati kecil yang pada dasarnya tak pernah berdusta. Bagaimana jika setiap langkah terhenti karena perasaan yang menggila? seakan-akan meronta dan meminta Tuhan mendengarnya. Hati kecil ini mematahkan segala urat sadarku dan memutuskan urat kecewaku"



"Aku lelah mencari, aku lelah mencoba, pada akhirnya dia tak bisa menggantikan posisimu. Bagaimana bisa, aku tak merasakan lagi perasaan api cinta yang menggebu seperti saat bersamamu"





"Aku yang dulu pernah kecewa karenamu, pada akhirnya kalah terhadap perasaanku sendiri, ya hati ini masih milikmu. Meski tak sama lagi, kini aku menyayangimu dengan cara yang berbeda"  

Minggu, 13 Mei 2012











"setiap orang mempunyai sejuta mimpi, namun setiap orang memiliki satu tujuan yang pasti, kebahagiaan"





Sabtu, 12 Mei 2012

Terimakasih




Bagaimana bisa aku membencimu? karena kamulah aku dapat memperbaiki hubunganku yang menburuk dan memanas dengannya beberapa waktu silam. Jadi aku juga berterimakasih padamu, aku dapat berteman lagi dengannya. Oiaya satu hal untukmu, cantik ya wanita di dpmu. Sepertinya aku pernah melihatnya. Iya aku melihatnya di hari yang sama saat kita mengakhiri hubungan kita. Tapi it's ok, karenamu aku dapat bercerita lepas dengannya lagi dan kami benar-benar menjadi seorang teman lagi. Setidaknya aku tau dia benar-benar ingin menjaga silaturahmi denganku dan berhubungan baik denganku :))


Terimakasihku untukmu :)








"Mengasihi tak sebatas pada kekasihmu, tapi juga orang tua, sahabat, serta orang yang membencimu"

"Setiap orang punya kesempatan sama untuk berubah, berubah menjadi lebih baik atau lebih buruk adalah pilihan"

"Kebencian hanya menyakitkan, tapi memaafkan akan memberi sebuah senyuman"


"Jalan yang terbagi dua, dapat bersatu jika Tuhan menghendakinya"


"Berikan waktu menunjukkan alurnya, ikuti, jalani dan lihat kado apa yang kau dapat nanti"

Chocolate







Aku menyukai coklat lebih dari apapun. Mau yang mahal atau murah sekalipun, bagiku tetap sama saja. Bukan harga atau merk yang aku cari, tapi esensi dalam setiap makna orang menciptakan makanan bernama coklat. Pengaharapan yang sama agar setiap pemakannya merasakan cinta di dalamnya. Karena manisnya coklat, semanis kasih sayang orang-orang terkasih. Dan di setiap kelembutan rasa coklat menyimpan dan menciptkan sejuta senyuman bagi penikmatnya.
♥coklat


Kasih Ada Untuk Memaafkan

Beberapa hal yang aku pelajari soal kedewasaan beberapa hari ini :


"Biarkanlah hatimu benar-benar kosong, sebelum kau menerima cinta yang baru"



"Bagimu dia terbaik, tapi baginya belum tentu kau yang terbaik"



"Kebencian hanya menyakitkan, sedangkan memafkan akan memperbaiki hubungan"





(galerihati.blogdetik.com)




"Saat terpisah dan menjalani jalan yang berbeda, Tuhan tau jalan mana yang terbaik bagimu. Entah jalan baru atau kau bertemu pada jalan yang lama dan menjadi jalan yang sama"


"Saat kau memiliki sebuat kepercayaan, komitmen, dan komunikasi suatu hari nanti kau juga harus memiliki rasa ikhlas untuk melepaskan"


"Semakin ku menyayangimu, semakin ku harus melepasmu dari hidupku" (Drive)



Kasih untuk Memaafkan :)

I Won't Give Up

Tiba-tiba mendengar lagu "I Won't Give Up - Jason Mraz" yang tak sengaja pada playlist laptopku, mengingatkan kembali tentang bagaimana aku dulu begitu teguh untuk berperang melawan kenyataan. Dulu ya dulu






Hmmmm ... Hmmmm ... Hmmmm ... Hmmm ...

When I look into your eyes
It's like watching the night sky
Or a beautiful sunrise
There's so much they hold
And just like them old stars
I see that you've come so far
To be right where you are
How old is your soul?

I won't give up on us
Even if the skies get rough
I'm giving you all my love
I'm still looking up

And when you're needing your space
To do some navigating
I'll be here patiently waiting
To see what you find

'Cause even the stars they burn
Some even fall to the earth
We've got a lot to learn
God knows we're worth it
No, I won't give up

I don't wanna be someone who walks away so easily
I'm here to stay and make the difference that I can make
Our differences they do a lot to teach us how to use
The tools and gifts we got yeah, we got a lot at stake
And in the end, you're still my friend at least we did intend
For us to work we didn't break, we didn't burn
We had to learn how to bend without the world caving in
I had to learn what I've got, and what I'm not
And who I am

I won't give up on us
Even if the skies get rough
I'm giving you all my love
I'm still looking up
Still looking up.

I won't give up on us (no I'm not giving up)
God knows I'm tough enough (I am tough, I am loved)
We've got a lot to learn (we're alive, we are loved)
God knows we're worth it (and we're worth it)

I won't give up on us
Even if the skies get rough
I'm giving you all my love
I'm still looking up



Dulu aku begitu teguh berperang. Melawan segala ketidakpercayaan dan pada akhirnya menyerah pada kenyataan. Ya, saat itu aku benar-benar tidak bisa menyerah, karena yang aku tau aku pasti bisa menggenggammu untuk seutuhnya saat itu. Aku ingat, aku berikan lagu ini beberapa hari sebelum kita memilih jalan kita masing-masing. Lirik ini lah yang membuat aku saat itu tak ingin dan tak mampu menyerah meski kenyataan terkadang tak sejalan dengan pengharapan

 I won't give up on us. God knows I'm tough enough. We've got a lot to learn. God knows we're worth it 


- I won't give up -




Kamis, 10 Mei 2012

sebuah perjuangan sebelum merasakan sebuah kemenangan

"Ketika kau ingin mencari kunci, Tuhan memberimu gembok terlebih dahulu. Ketika kau mencari mutiara, Tuhan menyimpannya di sebuah kerang terlebih dahulu. Bukan Tuhan ingin menyusahkan, tapi Tuhan ingin kau merasakan sebuah perjuangan sebelum merasakan sebuah kemenangan"

:)



Untukmu yang beberapa jam lalu masih menjadi kekasihku....

Bagiku, semua yang instan tak pasti berakhir instan, tapi pada kenyatannya, mereka benar, yang isntan pasti berakhir instan

Untukmu, bagiku secara gamblang aku jelaskan keadaanku, tentang betapa aku berusaha melupakannya untuk kamu. Berusaha menghapus semua karena itu maunmu. Tapi , bagimu hal tabu itu kau sebut berulangkali. Bahkan beberapa hari di tweet mu dan beberapa hari kau secara gamblang membahasnya melalu pesan singkatmu. Bagiku hal tabu aku membahas masa laluku, di socialnetwork, karena beberapa jam lalu aku masih kekasihmu. Tapi, bagaimana bisa kau melakukannya secara gamblang saat aku masih kekasihmu.

Untukmu kenangan singkatku, terimakasih membuatku berdiri kembali. Meski semua sudah berbeda jalannya, aku tetap berterimakasih padamu. Kali ini aku tak jatuh saat kau lepaskan genggamanmu, tapi aku tau kau lakukan tugasmu dengan baik hingga beberapa jam lalu, membuatku istimewa dan membuatku bahagia. 

Halo kamu, aku tak kan membuatmu memilih karena jelas kamu harus ikuti kata orangtuamu. Tak ada pilhan diantara hubungan ini, karena yang harus kau ikuti adalah perkataan ayah dan ibumu. Baik-baik ya, sampaikan salamku padanya yang begitu hebat dan tak bisa tergantikan posisinya olehku yang notabene masih kau sayangi beberapa jam lalu 

Dan yang terakhir untukmu kenanganku, jangan pernah bandingkan masa depanmu dengan masa lalumu, karena bagi setiap orang hal itu menyakitkan, karena setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.


Sampai jumpa, kamu 
           sari :)

Terserah :)

Satu hal yang aku benci di dunia ini kebohongan

Kalo bagi seorang ada yang berkata bahwa ada kalanya bohong demi kebaikan. Tapi buat aku kebohongan itu gak ada yang demi kebaikan. Namanya bohong tetap aja bohong. Nggak ada toleransi. Aku muak kalo bahas mengenai kebohongan. Capek dibohongi, karena bagi aku, bohong itu udah ngrusak kepercayaan penuh aku. Masih mau bohong? Lakukan tanpa melibatkan aku !

Rabu, 09 Mei 2012

M.O.V.E.O.N

Mau bahas sedikit soal move on. Ide ini muncul ketika salah seorang teman berkata padaku "Kalau sudah bisa move on, boleh lho ditulis juga" Oke ini pendapatku sedikit soal move on. 

Dalam sebuah hubungan, manis pahit suka duka adalah bumbu yang luar biasa enaknya. Bahkan bumbu penyedap masakan tidak bisa mengalahkan kelezatannya. hahahha jayus ya. oke ini agak serius. Setiap orang memiliki bayangan dan impian tersendiri soal bagaimana dia ingin menjalin sebuah hubungan. Tapi setiap orang pasti ingin jika suatu hari, hubungannya awet dan mereka dijodohkan. Namun, faktanya tak selalu sejalan. Kadang hubungan yang dibina bertahun-tahun kandas di tengah jalan, bahkan ada yang seumur jagung pun kandas dan meninggalakan luka yang tak kalah sakitnya dengan yang menjalin hubungan bertahun-tahun. 

Sebenarnya kata move on mudah diungkapkan. Bahkan apabila melihat sang mantan memiliki kekasih baru, pasti kita akan langsung berkoar bahwa kita sudah dan harus move on. Sebenarnya, apabila kita masih tidak rela mantan kita dengan yang lain kita belumlah move on. Pikiran kita mungkin bisa berkata demikian, tapi hati kita lain adanya. Tak perlu kita berkoar soal bagaimana kita sudah move on, tapi buktikan kepada sang mantan bahwa dengan dia melepaskan kita sekarang ini, sebenarnya dia telah membukakan kita menuju orang yang jauh lebih baik. Bagaimana bahagianya kita ketika lepas darinya. Kita yakin kita orang baik kan? Lalu kenapa takut tidak akan mendapat  yang lebih baik? Kita harus percaya, bahwa orang baik dijodohkan dengan orang baik. Masih takut buat move on?

Gagal move on seringkali membuat seseorang menjadi galau. Atau orang sering sebut "penggalau". Bagi sebagian orang, penggalau memang terlihat begitu menyedihkan, namun tanpa mereka tau bahoowa galau adalah sikap manusiawi ketika seseorang sedang jatuh. Lihatlah mereka ketika sudah bangkit dan kembali berdiri pasti akan tersenyum dan tertawa lebar setiap hari.

Jangan pernah jadikan seseorang sebagai pelarian atau bahkan mencari sosok masa lalu di masa depanmu. Tinggalkan masa lalu yang hanya membuatmu menangis ketika mengingatnya. Sambut masa depanmu yang membuatmu selalu tersenyum dan membuatmu tau bagaiaman bertuntungnya dia memilikimu. Sudah siap MOVE ON? Ya tunggu apalagi? Sambutlah dia dengan kedua tanganmu dan seluruh nafas kasihmu, masa depanmu :)

"Seorang yang menggapai tangan kekasih orang lain, adalah tak jauh bedanya dengan seorang pencuri. Tapi, merebut seorang pengkhianat adalah salah satu cara yang tepat menjauhkan seorang yang baik dari orang yang salah"

"Berterimakasihlah dengan masa lalu, karena tanpa masa lalu tak akan adanya namanya masa sekarang dan masa depan"

"Sambutlah tangannya ketika dia ingin membantumu berdiri kembali, karena dialah yang Tuhan berinama CINTA"


"Setiap orang baik niscaya jodohnya juga baik, karena jodoh adalah cerminan dari diri kita. Jodoh adalah anugrah Tuhan yang dikirimkan menemanimu sampai kamu menutup mata. Dia jodohmu ketika kau tau dialah yang menemanimu hingga akhir usiamu "

Dan ini jawbanku atas pertanyaan shinta soal sudahkan saya move on? 
"Lihat senyum saya. Tawa saya. Lihatlah belahan jiwa saya, masa depan saya :))"

romadanisari



Selamat Datang Kembali

Sudah lama vakum dari dunia menulis sebenarnya membuat jemari ini sudah tak selincah dulu lagi. Kosakatapun masih minim sekali. Tapi beberapa bulan lalu membuka blog baru menjadi pilihan yang tepat. Blog lama yang sudah lama tak tersentuh dan beberapa aku pindahkan ceritanya ke blog baru ini. 

Semangat yang diberikan SHINTA juga mendorongku untuk kembali menulis. Tulisan sederhana dan cerita fiksi yang hanya sepintas saja. Awalnya menunggu GALAU dulu sebelum menulis, tapi sekarang ide itu muncul  entah lewat lagu atau saat kegiatan sehari-hari. Tak semua yang tertulis adalah fiksi, beberapa ada yang ungkapan pribadi. 

Galau hanyalah media pemuncul ide, tapi bahagia adalah semangat penumbuh ide. Mari menulis :)

Romadani Sari

Pergi dan Tak Kembali





"Kamu dimana, dengan siapa, sekarang berbuat apa........?"

Pagi iti aku membuka mata dengan nafas yang masih terisak-isak. Bagaimana tidak? Sudah semenjak tiga hari yang lalu dia tak kunjung memeberiku kabar dan dari semalam aku terus menangis khawatir akan keadaannya. Dia tak pernah seperti ini sebelumnya. Dian yang selalu senantiasa memberi kabar walau hanya memebritahu keberadaannya dengan sms singkatnya. Aku buka inbox hp ku, smsnya masih sama, itu smsnya tiga hari yang lalu "Sayang, aku udah sampai Surabaya. Nanti aku kabari lagi ya kalau udah sampai Bali". Sesekali aku berharap nada dering sms itu darinya, namun bukan.......

Kamu bahagia? tentu, pasti kamu bahagia dengan hidup barumu. Aku disini juga masih bisa tersenyum. Bahkan aku kali ini tertawa bahagia. Aku membaca ulang sms-sms darimu. Aku tersenyum dan sedikit malu ketika aku membaca smsku yang aku berikan padamu, dulu "Sayang .... Yolandaaaa" Sesekali aku menetes setiap membaca guarauan kita semasa dulu. Begitukah kenangan itu? sesekali aku juga ingat bagaimana kamu sering bertanya padaku dimana aku, hingga aku sindir dirimu sambil bernyanyi "Kamu dimana, dengan siapa, sekarang berbuat apa........?" . Aku rindu sifat posesifmu. Aku rindu sifat manjamu. Aku rindu sikap khawatirmu. Aku rindu. Sekali lagi aku tak bisa menahan setiap tetes air mataku. Apakah kau bisa lihat betapa sedihnya aku sayang? Bisakah kau lihat?

Akhirnya aku bisa menemuimu, meski dalam waktu yang berbeda. Wangi sekali kau hari ini. Bunga-bunga itu indah sekali menghiasi kamar barumu. Aku disini akan menjaga setiap kenangan kita. Bahkan kepergianmu dua minggu lalu telah memberitahuku bahwa, kita mungkin tak bisa bersatu sekarang, tapi suatu hari nanti di kehidupan yang berbeda aku harap kita dijalan yang sama. Selamat jalan sayang , tunggu aku di rumah barumu, ya surga.

Pergi dan Tak Kembali

Selasa, 08 Mei 2012

Kamu Alasan Bahagiaku

 
"Tuhan akan selalu mengganti air mata kita dengan bahagia yang memang tak instan adanya. Kau percaya kan Tuhan itu adil? Kesetiaan akan mendapat kesetiaan. Meski tak cepat, tapi suatu saat jika kita percaya"

 Seraya menggenggam tanganku, Surya terus mengatakan betapa beruntungnya dia memiliku. Dengan senyum yang mengembang, selalu aku katakan "apaan sih, aku malu" Aku tak benar-benar malu, hanya tersipu. Tersipu dengan rayuan mautnya yang memang senang sekali bila dia mengucapnya.
    Dia lah kekasihku yang menemaniku selama  6 tahun ini. Dia yang senan tiasa menemaniku kemanapun aku mau, bahkan ke luar kota sekalipun. Itu kalau dia ada waktu di sela-sela pekerjaannya yang memang padat jika tidak weekend. Ya, dia mulai sibuk sejak dia bekerja di salah satu perusahaan perbankan di Jakarta. Dia kembali ke Jogja setiap sabtu dan kembali lagi di hari minggu. Hanya untuk menemuiku tunangannya, yang masih sibuk kuliah S2 di kota kelahiranku, Jogja . Usia kami yang terpaut 4 tahun, tak menghalanginya untuk menyesuaikan sifat kekanak-kanakanku yang masih sering muncul. Dia sangatlah pengertian. Singkat memang perkenalan kami, tapi kami saling memahami. Dia adalah sahabat kakkku sekaligus sahabatku saat ini.
    Hari itu Surya memintaku untuk bolos sehari saja dari kegiatan belajarku dan menemaninya di sela-sela hirup pikuk warga Jogja yang tengah menikmati sore hari di jalan malioboro. Aku yang begitu bangganya memilikinya, sekan tak pernah mau melepas tangannya yang masih begitu erat membawa tanganku kemanapun dia mau. "Sore ini aku ingin memberimu ini (menyodorkan kotak)" kata Surya lembut. Aku memtbalas senyumannya "Ini apa?" Dia hanya tersenyum dan membuka kotak itu, bukan cincin atau kalung yang diberikannya, tapi sebuah brosur apartemen di Jakarta. "Aku ingin memilikimu seutuhnya, setelah tahun depan aku naik jabatan, jelas semua karirku hanya untuk membawamu kesini, ke rumah kita berdua" lanjutnya berbicara. Aku peluk erat dirinya saat itu juga. Air mataku kembali menetes. Kali ini bukan menangis sedih, tapi  tapi tangis bahagia.
     Pernikahan kami yang akan berlangsung 6 bulan lagi, membuat aku semangat untuk menyelesaikan studi S2-ku. Surya tak ingin aku sibuk dengan pekerjaanku, yang dia minta hanyalah menemaninya di sela-sela kesibukannya di Jakarta dan aku boleh melanjutkan karirku asalkan aku tetap setia padanya dan menjaganya. Inilah bahagia yang aku tunggu selama ini. Ya Surya, aku selalu mencintaimu dengan segenap nafasku. Apapun hanya untukmu. 
     "Tuhan akan selalu mengganti air mata kita dengan bahagia yang memang tak instan adanya. Kau percaya kan Tuhan itu adil? Kesetiaan akan mendapat kesetiaan. Meski tak cepat, tapi suatu saat jika kita percaya" Kalimat itulah yang selalu kakakku ingatkan ketika aku sering terjatuh gara-gara cintaku yang lalu dan ketika aku percaya, aku dapatkan cinta Tuhan dan Surya.

Kamu Alasan Bahagiaku



Masa Laluku dan Masa Lalumu

"kamu akan menjadi ayah yang sabar bagi anak-anakku dan aku ibu yang posesif untuk anak-anakku dan untukmu, suamiku kelak"  

   Pagi itu kita meminum teh bersama di teras belakang rumahku. Sudah beberapa hari itu aku sangat merindukanmu yang begitu, datang setiap pagi dan menemaniku menyambut pagi sebelum kita sama-sama berangkat ke kantor. Aku suka kamu yang seperti ini. Kalimat itu yang selalu terngiang setiap pagi jika bersamamu.
   Namun hari ini berbeda, ketika aku tak sengaja membaca smsmu. Sungguh aku tak bermaksud ingin mengganngu privasimu, tapi hp mu berbunyi sedari tadi. Bunyi sms yang tak hanya sekali. Betapa kagetnya aku ketika membaca sms itu dengan nama "Mela" Bagaimana bisa masa lalumu itu menghubungimu tak hanya sekali dan kau tak pernah berkata apa-apa padaku, Doni. Aku yang pura-pura tak tahu terus mengembang senyum. Namun entah kenapa, tak lama aku menangis dan menceritakan semua. 
   Kau memelukku erat, sambil menenangkan dan memeberikan penjelasan atas semuanya. Aku tak pernah memintamu untuk menghapus kenangan kalian, karena pasti kamu juga punya masa yang indah bersamaku. Kamu tak pernah menuntutku menyangkut masa lalu, aku pun begitu. Tapi caramu, yang aku tak suka. Tak bisakah jujur karena aku pasti akan memperbolehkannya.
    Aku yang tenang kembali mengingat, bahwa kepercayaan, komunikasi, serta komitmen yang terpenting dalam hubungan. Kini kamu masih bersamaku, bukankah tak sulit bagiku menjamahmu. Sedangkan masa laluku dan masa lalumu tak akan pernah kita coba tuh menjamahnya, karena kini hati ini hanya untuk kita.
   Kata-katamu yang menennangkan aku, membuat aku tau kelak kamu akan menjadi ayah yang sabar bagi anak-anakku dan aku ibu yang posesif untuk anak-anakku dan untukmu, suamiku kelak.

Masa Laluku dan Masa Lalumu