Jumat, 01 Juni 2012

datang dan kembalilah pulang


Kapan kamu akan pulang? Mentari selalu datang di pagi hari, aku suka pagi karenamu malam. Datang dan kembalilah pulang...


Aku memandangmu dari kejauhan. Titik dimana aku tak bisa menyentuhmu hanya mampu tersenyum padamu. Aku suka pagi, dimana aku dapat menemukan pengharapanmu.  Aku dapat bernafas dengan udara segar dan menemukanmu merindukan ku disana. Celah-celah rindu menggeliat dan melihat ada aku disini. menunggu wajahmu berpaling dariku.

 Aku benci malam, dimana aromamu masuk dalam pikiran. Keluar tanpa permisi, aku merindukanmu tanpa kau tau. Kamu tak akan pernah memahami bagaimana aku menahan rindu, menahan rasa yang memanggil dan meminta kamu mengerti. Ada yang berbeda kini, kamu tak akan tau siapa subjek dalam pikiranku, karena aku mulai pintar menyembunyikannya dalam sela-sela statusku dan dirimu. Aku mulai bisa menutupi api cemburu yang masuk hingga ubun-ubun. Aku tak mau kamu tau, karena bagiku aku kamu tak perlu tau. Rasa ini tak enak, aku benci merasakannya lagi. Tapi kenyataannya aku cemburu, ya cemburu. Semestinya aku memahami, betapa kamu tak akan berada dalam pelukanku lagi, percuma aku memiliki cemburu yang datang tanpa permisi, nyatanya aku tak mampu ungkapankan ini padamu. Aku juga tak mengerti mengapa tak mudah katakan aku masih memiliki api cemburu dan menyayangimu seperti dirinya kala itu. Ya, aku merindumu, memangggilmu setiap malam dalam pikiran. Kapan kamu akan pulang? Mentari selalu datang di pagi hari, aku suka pagi karenamu malam. Datang dan kembalilah pulang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar