Rabu, 05 Desember 2012

Untukmu Sang Pujaan

Untukmu sang pujaan,

Kita menikam cinta dalam bidikan yang begitu singkat
Memanahnya dalam degupan jantung yang memacu kencang
Memacunya dalam seruan kebahagiaan
Menggariskan takdir
Menggriskan janji
Menggariskan mimpi dan mengikatnya erat dan kencang

Kita tak digariskan untuk berlari
Kita tak digariskan untuk berhenti memahami
Kita digariskan utuk mengerti, tak ada yang salah semestinya disini

Dengarkan aku, dan detak jantung ini yang terus memacu
Menyulam rindu
Mengsut saat tak jumpa seri wajahmu
Mengulur saat kau peluk erat aku dalam dekap kesabaranmu

Setiap samar rindu kamu ucap
Ragu cinta mulai terasa
Namun, setiap aku jauh memandangmu
Melihatmu dalam sisi yag satu
Aku melihat tangan yang mendekapku saat rindu meminta
Bahu yang setia menyediakan senderannya
Dan bibir yang mengecup kening ketika otak menginginkan memorinya

Padamu pujaan hati,
Jika cinta kau rasa mulai sirna, ingatlah betapa kita berjuang
Menghancurkan dinding pembeda
Dan tetap setia mendekap satu hati tanpa ada lainnya

Yogyakarta, 5 Desember 2012


Tidak ada komentar:

Posting Komentar