Minggu, 04 November 2012

Ketika beda adalah cinta



Kita pergi untuk berjanji dan akan mengukir kisah sampai nanti


Aku mengalunkan lembut ayat-ayat Al-quran dalam setiap keheningan doaku pada-Nya. Mengalirkan air mata dalam setiap pintaku pada-Nya. Tak ada yang aku pinta, selain keikhlasan dalam setiap jejak langkah baruku, kamu. Setiap tanganmu mendekap hangat rosariomu, meminta dalam ucap doamu. Membaca dalam hati dengan ketenanganmu. Aku tak pernah terpikir kamulah pilihan hati. Sampai pada akhirnya, kamu yang datang..........

Sesekali terpikir untuk hanya sekedar menemanimu untuk ibadah minggu. Menunggumu beberapa jam untuk waktu intimu pada-Nya. Melihatmu dalam balutan baju formalmu dan membawa serta al-kitabmu. Tak banyak pintaku selain, jalani bersama meski aku tau pasti akan berat untuk kisah ini. Tak ada yang tau pasti apa yang ada dalam jejak ini. Mengenalmu, tertawa bersamamu, bahkan menjadi pilihanmu. Tuhan ajaib ya, apa ini cinta? 

Manis. Ya tingkahmu sangat manis. Alunan suaramu dalam sepenggal lirik lagu rindu, berputar-putar dalam otakku hingga berhari-hari. Atau hanya sekedar menuruti rengkanku untuk pergi mendengarkan suara ombak siang itu . Atau coklat yang kamu berikan tepat di pukul 12 siang? hahhaha

Kita adalah sepenggal asa. Yang tercipata dalam 2 dunia, dua yang berbeda. Namun kita tercipta dalam sajak hati yang tau kemana harus berlabuh. Sepenggal nada yang bergerak berirama. Kamu dengan rapal doamu, aku dengan alunan ayat suciku. Kita dalah sepasang hati, yang sedang menjalani, bahwa kisah ini berawal dari saling menghargai. Ada kah yang salah sayang?

Aku mengucap lembut suara dzikir dalam tasbihku. Kamu mengucap pelan doa bersama rosariomu. Tak ada yang asing kecuali aku dan kamu menggenggam hati dalam satu janji. Bahwa keyakinan adalah kehendak Tuhan, dan cinta yang memilih jalan. Ukirlah kisah selama kita bisa, berusaha, dan saling mencinta. Apapun kita nantinya, kisah indahlah yang ingin kita ceritakan. Lakumdinukumwaliadin. Agamaku agamaku, agamamu agamamu. 

Aku masih ingin mengantarmu dalam doa-doaku. Jangan lupa ceritakan bagaimana kita satu dalam kehendak-Nya. Bagaimana kita akan berusaha dalam kisah yang indah, nantinya :)


                                                                                                       Salam manisku, untukmu



Tidak ada komentar:

Posting Komentar